Entah dari mana aku dapat memulai menggambarkan satu sisi hidupku.
Ini adalah hal yang sama ku rasakan empat tahun silam.
Sebetulnya, aku tak pernah siap mengecap kembali rasa empat tahun silam, karenanya begitu suram. Terlalu banyak waktu terbuang untukku mencari penawar.
Bahkan hingga saat ku mulai merangkai kata per kata, air mata tak berhenti mengalir.
Rasanya jelas terasa. Jiwa ku sakit, fisikku jua. Berapa banyak lagi obat yang harus ku tebus? Hingga jiwa ini merapuh?
Takkan bisa ku bayangkan seperti apa rasa itu. Hanya dengan memikirkanmu, butiran ini tak sanggup ku bendung. Hanya dengan mendengar suaramu, tanganku tak sanggup bertahan.
Ku pikir aku kuat, tapi ternyata tak sekuat itu.
Kini, aku takut!
No comments:
Post a Comment