Entah apa yang salah dengan nama ini. Hanya dengan melihat hurufnya sudah membuatku merasa salah.
Jadi siapa yang salah?
Aku? atau Nama?
Entah apa yang berbeda dengan nama ini. Hanya membacanya sudah membuatku berbeda.
Hanya diriku yang berbeda?
Atau juga nama?
Awal ketika mengenal sebuah nama, tak ada yang salah.
Tak ada yang berbeda.
Karena ini hanya sebuah nama.
Lantas, mengapa sekarang berubah?
Apakah cinta yang membuatnya salah? Lantas jadi berbeda?
Apakah hanya nama yang patut disalahkan? Maka jadi berbeda?
Untuk mengenal sebuah nama, hanya ini yang ada:
“Cinta itu ibarat setengah lingkaran dengan sisi diameter berpola tertentu sebagai perumpamaan karakteristik manusianya. Pola dari dua buah setengah lingkaran yang bisa saling melengkapi unyuk membuat sebuah lingkaran utuh. Hanya saja, pola sisi diameter tiap-tiap setengah lingkaran tersebut senantiasa berubah seiring dengan diri manusia yang senantiasa mengalami perubahan dalam hidupnya. Sehingga untuk mendapatkan belahan jiwa yang tepat jelas bukan dengan menunggu hingga bertemu dengan orang yang cocok, melainkan mencari dan melakukan penyesuaian-penyesuaian.” (Musim hujan kali ini, Kalpata1234)
No comments:
Post a Comment