Sejenak aku berpikir,
seperti apa kehidupanku sekarang,
jika ia tak pernah hilang.
Sejenak aku bertanya,
seperti apa rasanya,
jika ia tak harus pergi.
Aku hanya berpikir,
ketika melihat kebahagian dari senyum lain yang terukir.
Aku hanya bertanya,
ketika merasakan rindu yang begitu menggigit hingga menusuk tulang.
Bohong jika aku tak pernah menangis.
Bohong jika aku tak pernah merindui.
Aku rindu.
Aku sayang.
Aku mencintaimu.
Hingga saat ini,
karena rasa ini akan berakhir sampai nafasku berhenti.
Doaku selalu menyertaimu.
Doa selalu ku hantarkan padamu.
Abdiku sebagai anakmu.
Ku akan selalu menyayangimu,
Ayahku.
Semoga Allah selalu menyayangimu.
Semoga Rasulullah memberi syafa'at padamu.
Semoga kita dapat berkumpul kembali,
pada akhir drama hidup di dunia ini,
ditempat yang lebih abadi.
Amin..
seperti apa kehidupanku sekarang,
jika ia tak pernah hilang.
Sejenak aku bertanya,
seperti apa rasanya,
jika ia tak harus pergi.
Aku hanya berpikir,
ketika melihat kebahagian dari senyum lain yang terukir.
Aku hanya bertanya,
ketika merasakan rindu yang begitu menggigit hingga menusuk tulang.
Bohong jika aku tak pernah menangis.
Bohong jika aku tak pernah merindui.
Aku rindu.
Aku sayang.
Aku mencintaimu.
Hingga saat ini,
karena rasa ini akan berakhir sampai nafasku berhenti.
Doaku selalu menyertaimu.
Doa selalu ku hantarkan padamu.
Abdiku sebagai anakmu.
Ku akan selalu menyayangimu,
Ayahku.
Semoga Allah selalu menyayangimu.
Semoga Rasulullah memberi syafa'at padamu.
Semoga kita dapat berkumpul kembali,
pada akhir drama hidup di dunia ini,
ditempat yang lebih abadi.
Amin..
No comments:
Post a Comment