Sunday, April 28, 2013

My Reply Episode 2

Reply 1997. Tentu udah pada tau dong yaa dengan drama yang satu ini. Ya, drama yang menceritakan kisah anak-anak SMA di Busan pada tahun 1997. Disamping kisah sahabat dan cinta pertama, drama ini juga menyajikan apa saja yang popular pada saat itu, grup idola kebanggaan mereka sehingga mereka yang juga mengalami masa2 SMA di tahun 1997 dapat mengulang lagi kenangan manis itu.
Nah, aku bertanya dimana aku berada di tahun 1997. Kalau mereka telah duduk di bangku SMA, aku masih duduk di bangku SD. Masih kecil dan lagi imut2nya. Ha ha ha.


Note: Kisah ini sudah dimodifikasi disana sini!!

Episode 2
1996

Setelah kenaikan kelas, aku bertekat jangan sampai satu bangku lagi dengan “the devil”. Saat itu aku memutuskan bahwa aku akan duduk di bangku paling belakang. Pia bukan orang yang suka duduk dibelakang karena dia itu pendek. Aku berpikir, akhirnya!! Tapi, jreeeeng jreeengg, aku dipertemukan dengan si “arrogant”. Sebuatlah namanya itu Ika. Si Ika ini senang bersaing, pamer, dan merasa selalu benar. Aku ingat saat itu pelajaran Bahasa Indonesia, bu guru membagikan potongan huruf2 untuk dituliskan kata. Aku yang emang dasarnya masih “blo.on” gak ngerti bu guru suruhnya apaan. Ika malas banget ngulang saat aku bertanya, dia merasa aku bias jadi saingannya. Jadi disitulah aku, duduk tidak mengerjakan latihan. Kalau aku ingat2 sekarang yaaa.. buat apa coba dia merasa terancam denganku. Aneh. Cuma ngulang perintah dari guru aja repottttt.

Disamping segala kemalangan yang menimpaku, aku sudah mengenal satu orang yang bisa disebut sahabat. Namanya Arkan. Dia adalah tetanggaku. Kami sudah mengenal lama, sejak TK. Awal mulanya, ortu kami ini sahabatan, kalau para ortu ngumpul, kami, anak2nya, pasti dibawa. Jadi dari sebelum TK bahkan, kami udah kenal dan sering bermain bersama. Tapi dia menjadi tetanggaku sejak kami masuk SD.
Arkan ituuuu….
Baik.
Ramah.
Mudah bergaul.
Matanya cipit.
Dan dia sahabatku.
Ah iya, dia itu kalau diantar kesekolah naik Vespa. Tau dong yaaa… jaman dulu itukan masih beken. (Walau sekarang uda kembali beken). Kalau kami pergi atau pulang sekolah bareng, dia berdiri didepan, aku duduk dibelakang. Ahh kenangan manis.




Back to….. 1993

Mamaku             : nak, ini Arkan. Berteman ya. Nah, Arkan, ini Una. Main sama-sama ya.
Mamanya           : Una, kok diam aja? Main aja di dalam.
Aku                    : yok Kan! Kita main.
Itulah hari dimana aku mengenal Arkan. Diperkenalkan tepatnya. Saat itu ortuku berkunjung kerumahnya (Usut punya usut ternyata ortuku mengajak ortunya Arkan untuk tinggal berdekatan) Arkan orang yang tidak begitu banyak bicara apalagi sama orang baru. Awalnya emang susah berteman dengannya. Terlalu pendiam, dan aku juga bukan orang yang terlalu senang ngobrol. Arkan ini punya adik, namanya Fadil. Dia lima tahun lebih muda, jadi saat hari itu dia masih bayi.

Di tahun 1996 itu, tanpa sadar Arkan juga berteman dengan orang lain. Jadinya, aku hanya bermain dengannya di rumah. Dan aku masih belum punya teman di sekolah. Tiap bel istirahat berdering, aku pergi jajan sendiri. Dulu masih ada tu kripkrip, semacam snack mie dan berukuran kecil, warna merah bungkusnya, atau kacang warna warni, lupa namanya. Ngomong-ngomong kacang itu bukan kacang beneran. Tepung yang dibentuk bulat-bulat kecil. Terus ada juga anak mas.





Aah memori……………………………
Ingin ihat lebih banyak jajanan dulu? Silahkan klik DISINI

No comments:

Post a Comment