Tuesday, April 30, 2013

My Reply Episode 4


Oke, kembali dengan cerita "pada jaman SD dulu" yang elemen-elemennya telah di ubah. Ternyata udah  part 4 ya?? Let's check it out! Enjoy!!!

Note: Kisah ini sudah dimodifikasi disana sini!! Jika ada kesamaan ditiap adegannya, murni ketidaksengajaan!!

Episode 4
1998

Di tahun ajaran yang baru kali ini, aku punya saingan baru. Ingin tahu siapa dia?? Perkenalkan namanya Raja. Ya, dia adalah teman yang nelan kelereng tahun lalu (baca: my reply episode 3). Aku sama sekali gak nyangka dia bisa jadi pesaing. Tampak dari luar, Raja itu seperti preman sekolah di sinetron2 Indonesia. Rambutnya enggak pernah rapi, bajunya enggak pernah di masukin kedalam khas seragam sekolah, masih senang main kelereng dan selalu berkeringat. Dia selalu juara dua di kelas. Dan aku juara satunya. ^^

Ah, aku dan si cowok cipit masih sekelas dan kali ini sebangku. Sifat isengku muncul lagi dee. Masih dengan kejahilan yang sama.
“Kenapa enggak baca doa?”
“ Kok diam aja si?”
“Eh, pelajaran agama tadi kemana?”
Pertanyaan2 seperti itu selalu kutanyakan. Dan dia tetap tidak menjawab.

Satu kali, kami melakukan percobaan IPA. Temen2 cowok yang duduk di belakang aku suka buat rusuh. Tanpa sengaja terbanglah satu batu kerikil ke atas kepalaku. Aduh! Dan mengalir deras air mataku. Mungkin ini lah pembalasan karena senang ngerjain cowok cipit itu (ngomong-ngomong mamanya cowok cipit adalah salah satu guru SD aku).

Di tahun ini, kelas aku berkesempatan masuk kelas siang. Kelas akan dimulai pukul 10 pagi. Tapi kami pasti datang lebih cepat. Untuk apa? Untuk main dong. Jadi aku dan teman sekelas pasti main kejar2an dulu sebelum masuk kelas. Dan permainan krim lagi heboh di sekolah ku. Krim itu merupakan permainan kejar2an, satu orang melawan banyak orang. Aturannya, kita dibolehkan meneriakkan kata krim saat kita hampir dapat ditangkap. Dalam keadaan krim, kita tidak boleh bergerak sampai ada teman seperjuangan membebaskan kita - caranya dengan disentuh. Yang tertangkap akan masuk ke penjara.

Dengan segala huru hara yang terjadi, aku kembali mendapatka beberapa teman. Ria namanya, merupakan temanku sekelas. Dia menyaingiku dalam hal tinggi badan. Dia selalu nomor satu dalam hal olahraga. Permainan bulutangkisnya sangat bagus untuk ukuran anak SD. Karena merasa senasib – punya tinggi badan diatas rata2 itu tidak enak – akhirnya aku pun berteman baik dengannya. Jadi sekarang ada aku, Watul, dan Ria. Temanku yang lain, Kiki, senang menggambar kartun seperti princess, sailor moon, atau sakura. Tokoh kartun Jepang tetap pilihan pertamanya. Aku kagum dengan orang2 yang bisa menggambar kartun. Ciri khas Kiki adalah gambar kartun perembuan dengan mata yang selalu lebih besar. Terlihat berkaca2 persis kartun2 Jepang, rambut terurai panjang, dan baju ala2 komik.

Dulu, setiap sore selalu ada film kartun di TV. Asyik kan? Mulainya sekitar jam 5 sore sampai pukul 6. Yang paling aku ingat itu adalah serial sailor moon. Hari minggu lain lagi, ada chibi maruko chan, ninja hatori, doraemon, power puff girls, sakura kinomoto, power ranger, ultraman, dan tidak ketinggalan si unyil, dll. Dan sudah dipastikan kami, anak SD dulu, tidak boleh ketinggalan satu episode pun agar di hari Seninnya kami bisa saling bercerita. Kkkkk.. ^^

Ini dia si chibi moruko chan


ingin tau lebih lanjut silahkan KLIK DISINI

Sakura kinomoto

info lengkap DISINI






No comments:

Post a Comment